Kamis, 16 April 2009

Macam-macam Distro Linux

"Perseteruan" antara linux user dan salah satu OS yang banyak dipakai di dunia pada jaman beberapa tahun yang lalu sangat kentara terlihat. Meski ada "perdamaian" antara salah satu pemain besar Linux dengan OS yang satu ini, sepertinya "Perseteruan Dingin" ini masih berlanjut. Tidak sedikit "newbies" sudah berani memasang Wallpaper bernuansakan "Peperangan dan Perseteruan" antara Linux OS dan OS tersebut. Banyak juga para artis digital memupuk perseteruan ini dengan gambar-gambar lucu namun nuansa provokatifnya kental sekali.

Jaman terus berlalu dengan tidak terasa. Seiring dengan perkembangan Linux yang super pesat ditambah berkembangnya jumlah distro dengan segudang teknologi dan keindahan desktopnya maka menurut pengamatan saya pengguna Linux kini mulai terkonsentrasi pada berbagai komunitas berbasis distro. Sebutlah di Indonesia ada beberapa komunitas linux atau lebih tepat disebut komunitas distro yang mulai menggeliat, mulai dari yang sudah mapan dan berjumlah banyak anggotanya seperti Komunitas Ubuntu Indonesia, Komunitas OpenSuse Indonesia, dan yang mulai menggeliat Komunitas

a. Slackware
Slackware merupakan distributor pertama yang mengenalkan Linux. Distributor ini merupakan distributor yang paling tua dan masih "tradisional". Karena segala sesuatunya harus menggunakan teks dan lebih dekat dengan sistem UNIX. Tahap instalasinya juga masih menggunakan modus teks, sehingga kita harus dituntut benar-benar mengetahui hardware yang ada di dalam komputer kita. Namun untuk server distributor ini cukup dikenal dengan kemudahan dan kerumitannya. Saat ini versi terbaru dari Slackware Linux adalah versi 7.0

b. Red Hat
RedHat merupakan distributor yang cukup terkenal diwilayah Asia dan Amerika. Kebanyakan RedHat digunakan sebagai server, karena sudah terbukti kestabilannya dan banyak utilits pendukungnya. Dan lagi yang menjadi patokan untuk beberapa distributor adalah RPM yang digunakan oleh RedHat menjadi sangat populer di beberapa kalangan pengguna Linux. RPM (RedHat Packet Manager) digunakan untuk menginstal paket-paket yang belum sempat terinstall apabila kita memilih instalasi standar. Versi terbaru dari RedHat Linux adalah versi 7.0

c. SuSE
SuSE merupakan distributor dari Jerman dan lebih terkenal di kawasan Eropa. SuSE merupakan distributor pertama yang menyertakan bahasa Indonesia dalam instalasinya. Distributor ini dikenal dengan kemudahan dalam konfigurasi, dengan menggunakan YaST (Yet another Setup Tools). Dan juga paket program yang disediakan oleh distributor ini sangat banyak, namun juga memerlukan hardware yang cukup tinggi. Saat ini versi terbaru dari distributor ini adalah versi 7.1 yang dikemas dalam 10 CD.

d. Mandrake
Mandrake merupakan turunan dari RedHat Linux. Distributor ini merupakan distributor yang cukup dikenal di Indonesia karena kemudahan dalam instalasinya dan pengoperasiannya. Oleh sebab itu jika digunakan dalam jaringan disarankan untuk menggunakan distributor ini sebagai workstationnya dan RedHat sebagai servernya. Walaupun demikian bukan berarti Mandrake tidak powerful untuk server, tapi karena cukup familiar dengan pengguna yang awam. Saat ini versi terbaru dari Mandrake adalah versi 7.2

e. Trustix Linux Merdeka
Trustix Linux Merdeka merupakan hasil karya dari programmer Indonesia. Distributor ini dibuat untuk memenuhi keinginan dari masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat TI pada khususnya untuk menggunakan Linux yang berbahasa Indonesia dalam pengoperasiannya. Distributor ini baru dirilis pada tahun 2000 yang lalu sehingga masih belum banyak beredar. Trustix. Linux Merdeka merupakan proyek dari Trustix Linux yang berkantor pusat di Amerika.

f. Linux Blankon
g. Ubuntu
h. Xandros
i. Zencafe
j. Fedora
k. Debian
l. IPCop
Sumber : http://cloudstrifeardi.blogspot.com/2007/09/macam-macam-distro-linux.html
http://linux.or.id/node/899
http://maniaq.wordpress.com/2009/02/10/macam-macam-distro-linux/