Kita-kita ini memang aneh. Yang kita cari selama sebulan bekerja, adalah rizki dari Allah. Loh koq bisa-bisanya kemudian kita menyuruh Allah menunggu kita? Ya, udah baca kan esai DhuhaaCoffee sebelumnya? Dengan kita tidak bergegas menyambut panggilan Allah (azan), itu sama saja dengan kita menyuruh Allah menunggu kita.
Ga elok rasanya. Yang kita cari adalah rizki yang ada di Genggaman-Nya, koq kemudian kita malah ga menghormati dan menghargai DIA. Kalau kita jadi bos, kita tidak dihargai bawahan, gimana coba rasanya? Kita jadi kakak, adik kita tiada hormat? Pegimana rasanya? Bagaimana seorang jendral jika dipecundangi seorang letnan? Meskipun kita bilang, kita mah ga begitu. Tapi ya jujur saja, pastilah kita terluka. Alhamdulillah, DIA mah Sang Maha. Ga kenapa-kenapa. Ga mungkin juga terluka sebab ga diperhatikan sama kita. Namun, kitalah yang rugi. DIA datang. Harusnya segera kita sambut. Tapi malah kita terlena. Ga lucu.
"Ya Allah, jadikanlah kami-kami ini orang yang senantiasa selalu menyambut-Mu datang. Jangan masukkan kami ke golongan orang-orang yang lalai dari menyambut-Mu. Ringankan kami shalat di awal waktu. Bahkan bilamana perlu, jadikan kami-kami ini bisa datang kepada-Mu, sudah di atas sajadah, sebelum Engkau memanggil melalui para muadzdzin kesayangan-Mu. Jangan sampai pekerjaan-pekerjaan kami, urusan-urusan kami, dunia kami, malah melalaikan kami dari-Mu. Sungguh, pekerjaan utama kami adalah shalat. Di mana tidaklah beres segala urusan dunia dan akhirat kami, kalau shalat kami tiada beres. Ya Allah, tolonglah kami." updated : 2009-04-02
Sumber : http://wisatahati.com/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid=97
Minggu, 27 September 2009
Benahi Shalat Kita-4
Posted by
Harry Anggono
Labels:
Agama Islam