(+) 0815846xxxxxx:
Ass, ustadz...maaf kalo pagi-pagi kami sudah mengganggu aktivitas ustadz. Tgl 25, tinggal hitungan jam, alhamdulillah, Allah memberikan kami ketenangan dan saat ini kami sangat merasakan Allah sangat menyayangi kami. Kami tau amalan-amalan kami yang sangat sedikit takkan membuat kami pantas untuk mendapatkan pertolonganNYA, kami hanya berharap dari rahmat-NYA. Sampe saat ini kami tetap berusaha sebisa kami, asalkan bukan maksiat, usaha apa pun kami coba agar tanggal 25 kami bisa melunasi hutang kami, masalah hasil, sepenuhnya kami serahkan pada Allah. Ustadz, ini pun bagian dari usaha kami, jika ustadz berkenan, kami sangat mohon bantuan ustadz secara materil. Orang yang kami hutangi orang jakarta, kami pake jaminan sertifikat orang tua saya senilai 85 juta an dan ijazah bidan istri. Jika ustadz berkenan, kami pinjam 70juta, jaminan yang ada di orang tersebut, kami pindahkan ke ustadz. Tentu, kami tak bisa menjanjikan kapan kami bisa membayarnya, tapi kami yakin Allah pasti menepati janji-Nya. Bukankah pertolongan Allah bisa lewat mana aja? Seperti kisah bilal yang di siksa umayah, kemudian Allah menyelamatkanya lewat tangan abu bakar, dengan membebaskannya sebanyak kurang lebih 200 dirham? Terus terang, sebenarnya saya berat mengatakan ini. Tapi mengingat istri yang sudah menjaminkan diri, saya tak kuasa membayangkan istri saya harus masuk penjara, menanggung beban hutang, betapa hina nya saya jika tak melakukan usaha apa pun untuk menyelamatkan istri saya? (asal itu bukan maksiat) setelah usaha saya sudah optimal, jika sampe besok hal itu terjadi, mudah-mudahan dan do'akan terus agar kami ikhlas menjalaninya. Ustadz, jika ustadz berkenan menolong kami, kita sama-sama ke tempat orang yang kami hutangi, di senen, Jakarta, sertifikat dan ijazah ustad yang bawa, bila perlu, pinjaman itu ada bagi hasilnya dari usaha saya dan praktek istri. Akhir kata, hanya pada Allah kami berserah, mudah-mudahan kita semua di rahmati-Nya, amin.
(-) Perjalanan waktu akan mengajarkan ke Ustadz dan Ustadzah, tentang keyakinan, kepasrahan, golden age from Allah, pengangkatan derajat, keadilan Allah dan ihsan. Plus juga belajar tentang Kehendak Allah, Kekuasaan Allah, dan Kebesaran-Nya. Cara kerja Allah, bukan cara kerjanya manusia. Selamat menghadapi hari esok. Mudah-mudahan Allah sedang berkenan menemani Ustadz dan Ustadzah. Tidak semua orang bisa menikmati ujian hidup seperti ustadz dan ustadzah. Dan saya yakin, antum berdua, bisa melewati ini semua dengan gemilang dan menjadi pemenang. Bila antum berdua menganggap hari ini, Jum'at, adalah salah satu hari kiamat, maka kabarkan saya lagi senen pagi, dan ceritakan tentang apa yang terjadi. Kasih Sayang dan Pertolongan Allah, adalah segalanya.
updated : 2009-04-24
Minggu, 27 September 2009
Cara Kerja Allah, Bukan Cara Kerjanya Manusia
Posted by
Harry Anggono
Labels:
Agama Islam